SEJARAH – Becak adalah salah satu kendaraan tradisional yang masih populer di Kota Medan. Dengan menggunakannya, Anda dapat menjelajahi berbagai tempat-tempat tertentu dengan lebih mudah dan sekaligus merasakan sensasi unik yang hanya bisa didapatkan dari becak.
Mari kita pelajari lebih dekat sejarahnya, bagaimana ia beroperasi di Kota Medan, serta kegunaan lainnya yang mungkin belum Anda ketahui.
Apa itu Becak Medan?
Becak medan adalah sebuah kendaraan roda tiga yang di gunakan untuk mengangkut orang atau sewa (penumpang) dari satu tempat ke tempat lain. Becak untuk mengangkut orang kalo di medan di sebut BECAK SEWA.
Sering digunakan warga medan karena jumlah nya yang sangat banyak,sehingga mudah di jumpai “,kapan saja kita perlu bisa panggil mereka” ,becak medan bebas mau kemana saja tanpa ada yang mengatur trayek mereka.
Sejarah Becak Medan
Becak adalah salah satu kendaraan umum yang populer di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Medan.
Becak di kota medan juga sering disebut dengan becak mesin,ada juga becak dayung (gowes). Kendaraan ini biasanya ditumpangi oleh 2 orang penumpang dan 1 orang supir. Becak sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu fiets rickshaw atau sepeda gerobak.
becak mesin ini adalah transportasi serbaguna segala zaman. fleksibel,bebas arah tujuan,Disebut becak mesin karena menggunakan tenaga mesin bermotor.
Belakangan istilah becak mesin berganti dengan becak motor, kadang disingkat betor atau bemoru (becak motor model baru). Kehadiran becak mesin memiliki sejarah yang panjang. Sama panjangnya dengan lahirnya Kota Medan.
Sejarah becak mesin sulit ditelusuri. Padahal becak mesin termasuk ikon Kota Medan. Becak Medan beroda tiga, dua roda di belakang saling terhubung dalam sebuah poros yang dapat dijalankan sesuai porosnya.
Becak dalam Bahasa Mandarin dialek Hokkien be chia artinya “kereta kuda.” Transportasi zaman sekarang menggunakan tenaga “kuda besi” (becak mesin).
Keunikan Becak Medan
Becak Medan memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Becak adalah salah satu moda transportasi tradisional kota Medan. Becak terutama digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti pergi ke pasar, sekolah, atau tempat kerja
Becak berasal dari Belanda. Awalnya, becak hanya digunakan oleh orang kaya dan bangsawan saja. Namun, setelah Indonesia merdeka, becak mulai didirikan oleh masyarakat umum dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Medan. Pada awalnya, becak hanya bisa ditemukan di pusat kota Medan saja namun sekarang sudah banyak becak yang beroperasi di seluruh daerah kota.
Keunikan Becak Medan terletak pada desain dan warna becaknya yang berbeda-beda sesuai dengan kepribadian pemilik
Manfaat Becak Medan
Becak sebagai salah satu kendaraan tradisional di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Kendaraan ini biasanya digunakan untuk mengangkut orang atau barang dalam jumlah yang sedikit.
Becak sering digunakan sebagai alternatif transportasi bagi mereka yang tidak mempunyai mobil pribadi atau kendaraan umum seperti bus karena tarifnya yang relatif murah.
Selain itu, becak juga memberikan manfaat bagi penumpangnya karena dapat menikmati suasana kota dengan lebih dekat dan santai. Penumpang becak juga dapat berinteraksi langsung dengan pemandu becak sehingga dapat mengetahui informasi tentang tempat-tempat tertentu di kota.
Kontribusi Becak Medan bagi Pariwisata Kota Medan
Becak merupakan kendaraan umum yang paling populer di Medan. Becak dapat ditemukan di seluruh penjuru kota, dan seringkali digunakan oleh wisatawan untuk mengelilingi kota
Becak adalah salah satu bagian penting dari pariwisata Medan. Wisatawan yang datang ke Medan sering menggunakan becak untuk berkeliling kota, dan becak biasanya membawa mereka ke tempat-tempat tertentu yang sering dikunjungi oleh wisatawan.
Becak telah menjadi bagian dari budaya Medan selama berabad-abad, dan sejarahnya sangatlah panjang. Becak pertama kali muncul di Medan pada awal abad ke-20, dan saat itu hanya terdapat beberapa becak saja di kota. Namun, jumlah becak di Medan pun semakin bertambah seiring dengan perkembangan kota.
Komentar